Delapan puluh satu sandera yang sebelumnya ditahan di Gaza telah dibebaskan oleh Hamas, tujuh minggu setelah ditawan dalam serangan pada 7 Oktober terhadap Israel. Kesepakatan antara Israel dan Hamas melibatkan pembebasan enam puluh perempuan dan anak-anak Israel, serta seorang pria Rusia-Israel yang tidak termasuk dalam kesepakatan tersebut. Sembilan belas sandera asal Thailand dan satu warga Filipina juga dibebaskan dalam kesepakatan terpisah antara Hamas dan pemerintah Mesir.
Sebelum kesepakatan ini, empat sandera Israel telah dibebaskan, dan satu lagi dibebaskan oleh pasukan Israel. Pada tanggal 28 November, 10 sandera Israel dan dua sandera Thailand dibebaskan oleh Hamas.
Beberapa sandera Israel yang dibebaskan antara lain:
- Tiga anggota keluarga Argentina dan Israel: Mia Leimberg (17), ibunya Gabriela (59), dan bibi Mia, Clara Marman (63).
- Sharon Aloni Cunio (34) dan putri kembarnya yang berusia tiga tahun, Ema dan Yuly.
- Or Yaakov (16) dan adiknya Yagil (13).
- Rimon Buchshtab Kirsht (36).
- Meirav Tal (53).
- Emily Hand (9).
- Doron Katz Asher (34) dan kedua putrinya Raz (empat tahun) dan Aviv (dua tahun).
- Hila Rotem Shoshani (13).
- Avigail Idan (empat tahun).
- Eitan Yahalomi (12).
- Selain itu, ada juga pembebasan sejumlah warga asing, termasuk 19 pekerja asal Thailand dan satu warga Filipina.
Pembebasan sandera ini juga diikuti dengan pembebasan 180 warga Palestina dari penjara Israel dan izin masuk ratusan truk bantuan kemanusiaan, pasokan medis, dan bahan bakar ke Gaza.
Pembebasan Sandera Israel
Di antara mereka, ada tiga anggota keluarga Argentina dan Israel dari Nir Yitzhak, yaitu Mia Leimberg (17), ibunya Gabriela (59), dan bibi Mia, Clara Marman (63). Mereka diyakini diculik pada 7 Oktober dan bersembunyi di ruang aman mereka.
Seorang pria Rusia-Israel, Rimon Buchshtab Kirsht (36), yang tinggal di Kibbutz Nirim bersama suaminya Yagev yang masih menjadi sandera, juga termasuk dalam daftar pembebasan. Begitu pula Meirav Tal (53), yang dibebaskan pada 28 November.
Pembebasan juga mencakup keluarga besar, seperti keluarga Aloni Cunio. Sharon Aloni Cunio (34) dan putri kembarnya yang berusia tiga tahun, Ema dan Yuly, dibebaskan pada 27 November. Suaminya, David Cunio, dan ayah dari kedua gadis tersebut, masih berada di Gaza.
Penting untuk dicatat bahwa beberapa sandera lainnya masih ditahan, termasuk suami Sharon Aloni Cunio dan beberapa rekan dari keluarga yang belum dibebaskan. Kesedihan dan kebahagiaan tercampur aduk dalam reuni keluarga yang sebagian dipulihkan.
Pembebasan juga melibatkan gadis kecil bernama Emily Hand (9), yang dibebaskan pada 25 November setelah ditahan di Gaza tanpa satupun keluarganya. Ayahnya, Tom Hand, mengungkapkan kelegaan mereka setelah 50 hari penuh tantangan dan ketidakpastian.
Selain itu, pembebasan juga mencakup sejumlah warga asing, seperti 19 pekerja asal Thailand dan satu warga Filipina. Boonthom Pankhong (39) dari Thailand, yang bekerja di Israel selama lima tahun, merupakan salah satu yang dibebaskan. Keluarganya menyatakan kebahagiaan setelah lebih dari sebulan penuh penderitaan, dengan keyakinan bahwa Boonthom masih hidup.
Kisah-kisah ini mencerminkan rasa haru dan kelegaan yang dirasakan oleh keluarga dan individu yang telah lama menanti pembebasan. Meskipun ada kebahagiaan atas pulangnya beberapa orang yang dicintai, kekhawatiran dan keprihatinan tetap ada untuk mereka yang masih ditahan. Pembebasan ini menjadi titik awal menuju pemulihan dan reunifikasi keluarga yang utuh.